Mungkinkah Dunia Nyata dan Virtual Dapat Bergabung? Simak Selengkapnya
WarnaNusantara.com – Mungkinkah Dunia Nyata dan Virtual Dapat Bergabung? – Teknologi Metaverse, yang menciptakan dunia nyata dan virtual, diharapkan dapat berkembang pesat di Indonesia dalam waktu dekat. Teknologi metaverse, di sisi lain, adalah ide yang telah dikembangkan sejak tahun 1980-an.
Mungkinkah Dunia Nyata dan Virtual Dapat Bergabung?
Banyak perubahan dalam rutinitas sehari-hari disebabkan oleh epidemi. Penyesuaian tersebut dipicu oleh berbagai langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, termasuk pembatasan mobilitas.
Adaptasi teknologi digital juga merupakan respon terhadap perubahan di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, birokrasi, kesehatan hingga pendidikan. Ada inovasi teknis yang mendekatkan dunia nyata dan virtual.
Salah satunya di buat oleh Facebook, raksasa teknologi yang menciptakan Metaverse dan mengejutkan dunia. Salah satu definisi dari metaverse adalah dunia virtual yang mana pengguna dapat berinteraksi secara tiga dimensi dengan orang-orang digital yang disebut avatar, sama seperti di dunia nyata.
Ilmuwan Neal Stephenson menemukan kata itu sebagai metafora untuk dunia nyata, manifestasi internet, dan pelarian dari kenyataan.
Menurut sebuah pernyataan oleh Facebook pada bulan Oktober, perusahaan berencana untuk menginvestasikan $ 10 miliar dalam pengembangan teknologi Metaverse selama tahun depan.
“Tujuan kami adalah agar Metaverse menjangkau satu miliar orang, menampung ratusan miliar dolar dalam perdagangan digital, dan mendukung tenaga kerja jutaan seniman dan pengembang selama dekade berikutnya,” tulis pendiri Facebook Mark Zuckerberg. ).
Perkembangan metaverse antara dunia nyata dan virtual
Selain Facebook, sejumlah perusahaan ternama telah mulai membangun metaverse untuk pengembangan, termasuk Epic Games dan Decentraland.
Apple dilaporkan sedang bersiap untuk menawarkan headset virtual reality/augmented reality (VR/AR) hybrid senilai $3.000 dalam waktu dekat.
Industri perawatan kesehatan diketahui telah menggunakan komponen penting Metaverse saat ini, termasuk VR, AR, realitas campuran (MR), dan kecerdasan buatan (AI).
Baca juga:
Perusahaan perangkat medis menggunakan MR untuk membuat instrumen bedah dan mendesain ruang operasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan AR dan ponsel cerdas untuk melatih penanggap COVID-19, dan psikiater menggunakan VR untuk mengobati stres pasca-trauma (PTS).
Masa depan yang berubah dari dunia nyata dan virtual
Teknologi imersif dalam realitas virtual memiliki kemampuan untuk “mengubah” perawatan kesehatan dan perawatan kesehatan. Menurut BBC, realitas virtual juga berkembang pesat di sektor kesehatan global.
Ketika ditanya tentang masa depan teknologi imersif dan virtual (VR), Prof. Daniel Freeman, pencipta Oxford VR, menyatakan bahwa ia percaya itu akan memainkan peran penting. Karena hasil yang menjanjikan yang telah dilihatnya. Prof Freeman sebelumnya telah mendukung National Health Research Institute (NHRI).
Bill Gates, CEO Microsoft, memperkirakan bahwa aktivitas virtual akan menjadi lebih dan lebih meresap dalam kehidupan sehari-hari orang di tahun-tahun mendatang. Akibat mewabahnya Covid-19, beberapa perusahaan kini menawarkan kesempatan kepada karyawannya untuk bekerja dari rumah.
“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya berharap bahwa sebagian besar interaksi virtual akan bertransisi dari grid gambar kamera 2D ke metaverse, dunia 3D dengan avatar digital,” kata Gates dalam posting blog.
Meski begitu, katanya, jika pengguna tidak berusaha dan mau, kenyataan bekerja di dunia Metaverse tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Baca juga:
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang – Mungkinkah Dunia Nyata dan Virtual Dapat Bergabung? – Adaptasi teknologi digital juga merupakan respon terhadap perubahan di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, birokrasi, kesehatan hingga pendidikan. Ada inovasi teknis yang mendekatkan dunia nyata dan virtual.
Salah satunya yang Facebook kembangkan, yang berencana menginvestasikan $10 miliar dalam pengembangan teknologi Metaverse selama tahun depan. Apple dilaporkan sedang bersiap untuk menawarkan headset virtual reality/augmented reality (VR/AR) hybrid senilai $3.000 dalam waktu dekat.
Teknologi imersif dalam realitas virtual memiliki kemampuan untuk “mengubah” perawatan kesehatan dan perawatan kesehatan. Bill Gates, CEO Microsoft, memperkirakan bahwa aktivitas virtual akan menjadi lebih dan lebih meresap dalam kehidupan sehari-hari orang di tahun-tahun mendatang.
Posting Komentar untuk "Mungkinkah Dunia Nyata dan Virtual Dapat Bergabung? Simak Selengkapnya"