Apa itu Generasi Cashless Kenapa Alasannya
WarnaNusantara.com – Apa itu Generasi Cashless Kenapa Alasannya – Pernyataan perubahan modal juga mengungkapkan kepada analis dan pemangku kepentingan alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Demikian Laporan Laporan Perubahan Modal. Semoga bermanfaat dan baca terus untuk informasi lebih lanjut. Kita sudah berada di masa ketika uang dalam bentuk fisik hanyalah sebuah kenangan. Dompet hanya menyimpan tumpukan kartu, tidak ada lagi tagihan. tidak berpikir begitu Lihatlah dompet Anda. Berapa jumlah kartu, baik kartu debit maupun kartu kredit yang ada di dalamnya dibandingkan dengan uang kertas?
Sebagian besar uang kita saat ini disimpan dalam bahasa pemrograman di smartphone atau disebut sebagai dompet elektronik atau e-wallet. Semakin banyak orang melakukan transaksi non tunai menggunakan layanan kartu kredit, kartu debit, internet banking atau dompet elektronik. Masyarakat tanpa uang tunai telah muncul. Hal ini persis seperti yang diprediksi oleh Robert Reich, seorang ekonom terkenal dari Amerika Serikat. Ia yakin, era transaksi tunai cepat atau lambat akan berakhir.
Apa itu Generasi Cashless Kenapa Alasannya| Simak Penjelasannya
David Wolman, jurnalis asal Amerika Serikat, juga mengatakan transaksi tunai akan dihentikan. Dalam bukunya The End of Money, Wolman membahas senja uang fisik. Menurut Wolman, uang fisik hanya mengganggu aktivitas sehari-hari dan sangat mahal. Karena dalam hal transaksi tunai, individu atau perusahaan swasta harus bergerak dan menyimpan, mengamankan dan mengawasi mereka. Dengan menggunakan pembayaran non tunai, masyarakat juga menekan biaya cetak tunai.
Menurut situs resmi Bank Indonesia, pemerintah harus menyiapkan anggaran Rp 3,5 triliun setiap tahun hanya untuk mencetak uang baru, termasuk untuk proses pemusnahan dan pemusnahan uang tunai yang rusak. Juga, uang tunai penuh dengan kuman. Saat pandemi COVID-19 melanda dunia, orang semakin curiga terhadap kuman atau virus tak kasat mata yang hidup di permukaan benda sehari-hari seperti koin dan uang kertas. Uang tunai diketahui menyebarkan kuman karena bahannya yang berserat dan banyak tangan yang memegangnya.
Sejak tahun 2015, pemerintah Indonesia telah mencanangkan program kampanye “Go Digital Vision 2020” dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk mendukung kampanye Go Digital Vision 2020, masyarakat dihimbau untuk melakukan pembayaran non tunai. Kampanye pembayaran non tunai ini memiliki banyak manfaat bagi pemerintah. Salah satunya untuk mengurangi beban bank sentral dalam mencetak uang dan mengontrol peredaran uang tunai di masyarakat. Selain itu, transaksi non tunai juga membantu negara dalam perencanaan ekonomi karena setiap transaksi dicatat secara digital.
Metode Pembayaran Tanpa Gunakan Uang Tunai Fisik
Cashless berarti metode pembayaran tanpa menggunakan uang tunai fisik, juga dikenal sebagai pembayaran tanpa uang tunai. Untuk transaksi, cukup menggunakan kartu elektronik (debit atau kredit), one-time password (OTP) dan scan Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) atau barcode dengan smartphone. Tingginya tingkat kejahatan perbankan yang merugikan masyarakat dan negara menjadi salah satu pemicu gencarnya pembayaran nontunai. Sistem cashless yang efektif mampu meminimalisir potensi tindak kriminal terkait perbankan karena proses transaksi dilakukan secara digital dan sistem terintegrasi sehingga mudah dilacak.
Sedikit nostalgia, ketika kita masih muda, kita mungkin pernah melihat orang tua kita membawa segepok uang tunai untuk membeli mobil atau perangkat elektronik. Sekarang kita bisa melakukan transaksi apapun hanya dengan menggesek kartu debit atau kredit.
Selama beberapa tahun kami telah melakukan pembayaran non tunai untuk berbagai layanan publik, dari parkir hingga tiket bus, tiket kereta api hingga pembayaran gerbang tol. Kami juga tidak lagi membayar tagihan telepon, listrik, air, telepon dan pajak dengan mengantri di loket pembayaran. Karena kita adalah generasi cashless.
Baca Juga : Cara mengatasi Inflasi dengan kebijakan Moneter dengan Investasi
NEGARA TANPA UANG TUNAI
Pembayaran cashless bukan hanya soal kenyamanan konsumen dan industri perbankan. Selain itu, transaksi nontunai juga terkait dengan keadaban demokrasi suatu bangsa.
Meskipun belum ada negara yang mengadopsi pembayaran 100 persen tanpa uang tunai, hampir semua negara maju telah melakukannya.
Dikutip dari corecashless.com, berikut tiga negara teratas yang menerapkan pembayaran nontunai:
1.Swedia
Hanya 2% dari transaksi tunai di negara ini. Selain itu, lebih dari 85% orang memiliki akses ke perbankan online. Tren cashless di Swedia dipicu oleh hadirnya aplikasi pembayaran bernama Swish. Aplikasi ini sangat populer dan digunakan oleh lebih dari 50% masyarakat di tanah air. Dikutip dari InterestingEngineering.com, negara asal Skandinavia itu bahkan berani mengklaim akan 100% cashless pada Maret 2023.
2.Cina
Di masa lalu, China adalah negara pertama di dunia yang menggunakan uang kertas. Dikutip dari Guinness World Record: Uang kertas pertama di dunia dibuat di Cina pada tahun 997 M. Uang kertas yang dikenal sebagai “Jiaozi” dicetak pada masa Dinasti Song (960-1279 M) pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong. China kini menjadi negara dengan transisi tercepat dari pembayaran tunai ke pembayaran tanpa uang tunai. Negara terpadat di dunia ini mencatat sekitar 55 persen transaksi yang dilakukan tanpa uang tunai.
Sebagian besar pembayaran tanpa uang tunai di China menggunakan aplikasi raksasa teknologi Alibaba, WeChat Pay atau Alipay. Tren cashless payment di China tidak hanya didukung oleh jumlah penduduk, tetapi juga digunakan oleh wisatawan. Mereka melakukan transaksi nontunai untuk berbelanja, makan siang, membeli jajanan di toko kelontong, bahkan menunjukkan apresiasinya kepada pengamen jalanan.
Banyak pengamat ekonomi meyakini China akan bersaing dengan Swedia untuk menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi sistem transaksi 100 persen nontunai.
3.Inggris
Orang Inggris melakukan pembayaran tanpa uang tunai dengan kartu kredit, pembayaran online, dan pembayaran tanpa kontak. Menggunakan angkutan umum di Tanah Air juga tidak lagi membutuhkan uang tunai. Bahkan, jumlah ATM yang tersedia semakin berkurang.
Inggris adalah pemimpin global dalam mengadopsi pembayaran nirsentuh. Hampir semua toko di Inggris menerapkan pembayaran nirsentuh.
Kenali Cashless Society
Orang yang tidak menggunakan uang tunai dalam transaksi sehari-hari disebut sebagai masyarakat tanpa uang tunai. Biasanya orang-orang ini menggunakan pembayaran kartu kredit, pembayaran tanpa kontak atau e-wallet, e-money dan bahkan cryptocurrency.
Jika Anda rutin membayar tanpa uang tunai atau uang fisik, Anda juga merupakan masyarakat tanpa uang tunai. Cashless society percaya bahwa metode pembayaran cashless sangat memudahkan masyarakat karena tidak perlu repot membawa banyak tagihan. Namun, mereka memiliki kekhawatiran karena metode cashless berarti mereka harus waspada terhadap pembajakan.
Baca Juga : Investasi Saham Untuk Pemula Sebagai Aset Jangka Panjang
Manfaat Pembayaran Tanpa Uang Tunai
Selain nyaman, pembayaran non tunai memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1.Anda tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar
Membawa uang tunai dalam jumlah besar menimbulkan risiko kehilangan atau pencurian. Cashless juga memudahkan transaksi di luar negeri. Pasalnya, sebagian besar transaksi di luar negeri sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai.
2.Dapat Melihat Riwayat Transaksi
Sistem cashless memungkinkan untuk melihat riwayat transaksi yang dilakukan. Hal ini sangat berguna dalam dokumen keuangan untuk mengelola anggaran.
3.Cashless Meningkatkan Penerimaan Pajak
Ternyata pergi cashless juga memiliki manfaat bagi negara. Pembayaran tanpa uang tunai akan secara signifikan meningkatkan pengumpulan pajak negara. Pajak ini dapat digunakan untuk pembangunan sektor publik seperti pembangunan jalan, jembatan, sekolah, dll.
Contoh Pembayaran Non Tunai
Apa saja contoh pembayaran non tunai? Berikut adalah beberapa di antaranya:
1.Penggunaan Kartu Elektronik di Gerbang Tol
Sejak kuartal keempat tahun 2017, pemerintah Indonesia telah memperkenalkan pembayaran nontunai di seluruh gardu tol di seluruh Indonesia. Sejak itu, tol tidak bisa lagi dibayar tunai, tetapi kartu elektronik seperti Flazz BCA, e-Money Mandiri atau BRIZZI BRI harus digunakan.
2.Metode Pembayaran Saat Berbelanja Online
Semua aktivitas favorit kami termasuk aktivitas yang menerapkan pembayaran tanpa uang tunai. Kita tidak perlu keluar rumah untuk membeli barang yang kita butuhkan dan pembayarannya non tunai. Beragam cara ditawarkan, seperti transfer virtual account, kartu kredit atau e-wallet seperti GoPay.
3.Penggunaan QRIS atau E-Wallet
Saat membayar makanan atau berbelanja di restoran, kini Anda dapat membayar tanpa uang tunai. Selain menggunakan kartu debit dan kartu kredit, kini tersedia kode QRIS atau metode e-wallet seperti GoPay dan OVO.
Pro Dan Kontra Dari Pembayaran Tanpa Uang Tunai
Transaksi pembayaran cashless atau disebut juga cashless memang menarik. Jenis pembayaran tanpa uang tunai ini memudahkan pembeli untuk menghindari keharusan memiliki uang tunai untuk setiap pembelian. Namun, pembayaran non tunai memiliki kelebihan dan kekurangan.
Baca Juga : Jenis Investasi Jangka Panjang , Jaminan Untuk Masa Depan
Manfaat Tanpa Uang Tunai
- Lebih nyaman dan aman karena Anda tidak perlu membawa banyak uang tunai di dompet yang rawan pencurian.
- Pembayaran bisa dilakukan sesuai dengan nominal harga yang harus dibayar tanpa khawatir ada perubahan.
- Banyak pedagang bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran elektronik. Mereka menawarkan berbagai diskon menarik.
- Setiap transaksi cashless tercatat dengan rapi dan bersih untuk memudahkan pengelolaan keuangan.
- Sistem pembayaran non tunai membantu meningkatkan pendapatan pemerintah.
Kontra Tanpa Uang Tunai
- Dalam sistem pembayaran elektronik, sangat rentan terhadap cybercrime.
- Pengguna harus selalu mengisi dompet digital (e-wallet) atau kartu elektronik untuk melakukan pembayaran.
- Menggunakan uang non tunai cenderung membuat seseorang lebih flamboyan karena penggunaan promo.
- Cashless membutuhkan pemahaman teknis dari penggunanya. Terutama bagi para lansia yang perlu beradaptasi dengan teknologi.
- Itu sangat tergantung pada ketersediaan internet dan listrik.
- Sistem pembayaran cashless menerapkan limit transaksi.
- Penyedia layanan dompet digital membebankan biaya pengelolaan yang ditanggung oleh pengguna dari berbagai denominasi.
Kesimpulan
Nah, di atas adalah pembahasan tentang – Apa itu Generasi Cashless Kenapa Alasannya – Era tanpa uang tunai, seperti yang sebelumnya diprediksi oleh ekonom Robert Reich, menjadi semakin tak terelakkan. Jumlah uang tunai yang masih kita bawa setiap hari dapat dihitung dengan satu tangan. Seperti namanya, cashless adalah proses pembayaran tanpa uang tunai, juga dikenal sebagai pembayaran tanpa uang tunai. Transaksi non tunai dapat dilakukan di berbagai media. Sebut saja kartu elektronik, aplikasi smartphone, ATM, kode QR, voucher dan masih banyak lagi.
Yang terpenting dari pembayaran non tunai adalah transaksi yang dilakukan bukan berupa uang fisik (uang kertas atau koin). Kehadiran e-commerce dan fintech turut mengembangkan penyebaran pembayaran nontunai di tanah air. Tantangan terbesar dengan transaksi cashless adalah koneksi internet yang tidak stabil sehingga menghambat proses transaksi. Transaksi pembayaran non tunai memakan waktu lebih lama jika koneksi internet lemah.
Hal ini biasanya terjadi di wilayah Indonesia yang belum memiliki jaringan internet yang stabil. Bagi pengusaha, pembayaran cashless memiliki keuntungan tersendiri. Dengan pembayaran non tunai, setiap transaksi yang masuk otomatis tercatat di sistem. Sebagai pengusaha, Anda tidak perlu lagi terburu-buru ke ATM terdekat untuk membayar hasil penjualan.
Posting Komentar untuk "Apa itu Generasi Cashless Kenapa Alasannya"